Hoooeeemmm … udah lama banget gak nulis di blog ini …
hampir 1/2 tahun “jauh” dunia surf, Alhamdulillah sekarang sudah bisa deket lagi ..
Untuk mengawali lagi, berikut gw akan nulis yang ringan saja sambil mendengarkan lagu-lagu slank …
di sebuah warung bubur ayam, nganter anak istri makan bubur suatu sore …
sedang enak-enaknya menemani anak2 & istri menikmati sajian bubur, tiba2 ada suara “grubbyak .. grubyaakk..!!”, eh … begitu noleh kebelakang ada dua sepeda ontel yang roboh di parkiran, dan ada ibu di belakang kami yang sedang makan bubur juga langsung teriak …
“aduh .. mbak ati-ati dong .. itu sepeda saya, kalo jalan itu jangan meleng ..!”
si mbak yang ternyata baru datang dan entah disengaja atau nggak (yang pasti kalo menurut gw ya gak sengaja ..) nyenggol sepeda ibu itu dan roboh … langsung menimpali …
“iya bu maaf …aduh gimana ini …”
“makanya matanya itu jangan tolah-toleh,” dengan masih nada marah si ibu menjawab sambil matanya masih menatap tajam mbak yang telah menyenggol sepedanya ” ehh … kamu itu udah salah … nggak minta maaf lagi …”, kata si ibu melanjutkan ..
“kan saya tadi sudah minta maaf bu, ibu aja yang gak dengar, saya gak sengaja” si mbak menimpali berjalan ke arah tukang bubur dan pesan makanan ……
“sudah gak minta maaf … masih aja gak ngaku … dasar babu gak tau adat!!” berkata si ibu dengan nada kasar …
“Astaghfirullah …” si mbak itu hanya bisa berucap dan tidak meladeni si ibu lagi.
mungkin dalam hatinya dia sudah tidak mau meladeni ibu itu yang tentu saja dari kata-katanya tadi boleh jadi bukanlah seseorang yang bernasib sama dengannya….
— end story —
hhhmmm …. pesan moral dari oleh-oleh di warung bubur ayam di atas adalah … ternyata belum tentu mulut seseorang itu ikut dalam kelas ketika pelajaran nilai-nilai etika dan moral yang diajarkan oleh sang guru, bisa jadi sebelum masuk kelas … sang mulut ditinggal di luar kelas … jadi seharusnya mungkin sang guru ketika mengabsen gak hanya panggil nama saja, tapi harus juga diperiksa apakah anggota tubuhnya yang lain ikut hadir dalam majelis tersebut … hehehehehee …. 🙂
Allah menciptakan semua manusia di dunia ini dengan derajat kedudukan yang sama, hanyalah kadar keimanannya yang membedakannya.
Tangerang, 14 Juni 2009
Alexis.